Pengertian laporan keuangan bank
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan alam berbagai cara
seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga
termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,
missal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga.
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai
bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai
sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur
penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk
mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan
transaksi.
B. Komponen Laporan Keuangan Bank
1. Neraca
Pada dasarnya isi dan bentuk neraca sebuah bank tidak
berbeda dengan neraca perusahaan-perusahaan di bidang lainnya. Yaitu mengenai
izin, terdiri dari aktiva, hutang dan modal sendiri. Mengenai bentuknya, atau
biasa disebutjugasusunannya,juga bisa dibedakan antara bentuk skontro dan
bentuk stafell bentuk laporan. Dalam bentuk skontro pos-pos aktiva dicatat di
sebelah debit/kiri, sedangkan pos-pos hutang dan modal sendiri dicatat pada
bagian kredit/kanan. Dengan demikian, kemudian apa bedanya antara laporan
keuangan bank dengan laporan keuangan bukan bank? Perbedaanya terletak pada
bentuk-bentuk aktiva, bentukbentuk hutang, bentuk-bentuk penerimaan dan biaya
serta unsur-unsur laba dan unsurunsur rugi yang membentuk neraca dan laporan
keuangan bank. Semuanya ini kiranya mudah difahami kalau diingat bahwa bermula
dari adanya perbedaan kegiatan-kegiatan baik kegiatan-kegiatan utama maupun
kegiatan-kegiatan penunjang_ yang membawa akibat berbedanya
transaksi-transaksidi antara berbagai macam bidang usaha tersebut. Perbedaan
kegiatan utama, yang dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan pada benda yang
ditangani oleh kegiatan perencanaan,.kegiatan k09rdinasi, kegiatan pemasaran,
dan sebagainya dan sebagainya, maka berarti bahwa kebijakan-kebijakan
manajerial yang tepat untuk bidang usaha yang satu bisa sama sekali tidak dapat
diterapkan untuk bidang usaha yang lain.
2. Laporan laba rugi
Seperti telah diketahui bahwa dari segi kepemilikan di Indonesia
dijumpai empat macam bank, yaitu bank swasta nasional, bank koperasi, bank
milik negara dan bank campuran. Untuk bank swasta nasioIial dan bank
campuran,jelas bahwa salah satu tujuan pemilik saham menanamkan modalnya pada
bank bersangkutan adalah untuk memperoleh penghasilan berupa dividen dan atau
meningkatnya harga pasar sahamyang dimilikinya. Baik tingginya dividen maupun
tingginya harga saham di pasar sangat ditentukan oleh tingginnya rentabilitas
yang dicapai oleh perusahaan. Oleh karena itu, kiranya cukup beralasan kalau
dalam perbincangan mengenai manajemen bank nanti kita selalu menggunakan asumsi
bahwa bank mempunyai tujuan untuk memaksimumkan laba jangka panjang.
3. Laporan aktiva produktif
Berdasarkan SK DIR BI No. 3 1/147/KEP/DIRTanggal12 November
1998 telah ditetapkan tentang ketentuan baru mengenai kualitas aktiva
produktif, bahwa yang dimaksud dengan kualitas aktiva produktif adalah
penanaman dana bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing, dalam bentuk
kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan saham, termasuk
komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Kualitas aktiva
(assets quality) yang diukur dengan assets ratio berkaitan dengan kelangsungan
usaha bank. Pengelolaan aktiva diarahkan kepada pengelolaan aMiva produktif
(earnings assets) dengan maksud untuk memperoleh penghasilan (Zainudin dan
Jogiyanto, 1999).
4. Laporan komitmen dan kontigensi
Komitmen
Adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang telah
disepakati bersama dipenuhi. Tagihan komitmen antara lain :
1. Fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik
2. Posisi pembelian valuta asing dll
1. Fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik
2. Posisi pembelian valuta asing dll
Kewajiban Komitmen:
1.Fasilitas kredit yang diberikan
1.Fasilitas kredit yang diberikan
2.Kewajiban pembelian kembali aktiva bank yang dijual dengan
syarat repo
Adalah komitmen / kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank sesuai waktu yang disepakati dan harga yang disepakati pada akhir periode aktiva tsb.
Adalah komitmen / kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank sesuai waktu yang disepakati dan harga yang disepakati pada akhir periode aktiva tsb.
3.Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih
berjalan
Adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang tidak dapat dibatalkan dalam rangka impor dan ekspor atau lalu lintas perdagangan. L/C tsb disajikan sebesar sisa jumlah L/C yang belum direalisasi.
Adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang tidak dapat dibatalkan dalam rangka impor dan ekspor atau lalu lintas perdagangan. L/C tsb disajikan sebesar sisa jumlah L/C yang belum direalisasi.
4.Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka
Adalah pemberian jaminan dalam bentuk penandatanganan terhadap wesel wesel impor atas dasar L/C berjangka. Akseptasi wesel tsb disajikan sebesar nilai nominal wesel yang diaksep.
Adalah pemberian jaminan dalam bentuk penandatanganan terhadap wesel wesel impor atas dasar L/C berjangka. Akseptasi wesel tsb disajikan sebesar nilai nominal wesel yang diaksep.
Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka ini dicatat
dan disajikan sebesar nilai wesel dalam komitmen kewajiban.
Komitmen Tagihan
Adalah komitmen yang menjadi hak bank untuk menguasai / mendapatkan apa yang tertuang dalam kontrak / perjanjian. Komitmen ini pada akhirnya akan mempengaruhi posisi pasiva bila telah terjadi rekening on balance sheet. Adapun komitmen tagihan dimaksud adalah :
Adalah komitmen yang menjadi hak bank untuk menguasai / mendapatkan apa yang tertuang dalam kontrak / perjanjian. Komitmen ini pada akhirnya akan mempengaruhi posisi pasiva bila telah terjadi rekening on balance sheet. Adapun komitmen tagihan dimaksud adalah :
1.Fasilitas yang telah diterima dan belum digunakan.
2.Pembelian valuta asing berjangka
Adalah transaksi berjangka valuta asing yang masih outstanding pada saat tanggal laporan. Transaksi ini akan dicatat sebesar nilai tagihan bank.
Adalah transaksi berjangka valuta asing yang masih outstanding pada saat tanggal laporan. Transaksi ini akan dicatat sebesar nilai tagihan bank.
3.Pembelian valuta asing tunai (spot) yang belum
diselesaikan
Adalah komitmen bank yang berupa tagihan karena transaksi valuta asing secara tunai yang masih belum diselesaikan pada tanggal laporan
Adalah komitmen bank yang berupa tagihan karena transaksi valuta asing secara tunai yang masih belum diselesaikan pada tanggal laporan
Kontijensi
Adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian
mengenai kemungkinan diperolehnya laba / rugi oleh suatu perusahaan yang baru
akan terselesaikan dengann terjadi / tidak terjadinya satu / lebih peristiwa
dimasa yang akan datang. Pengungkapan akan peristiwa kontijensi dihatuskan
dalam laporan keuangan.
Penyajian dalam laporan keuangan PSAK No. 31 menyatakan
bahwa sistematika penyajian laporan komitmen dan kontijen disusun berdasarkan
urutan tingkat kemungkinan pengaruhnya terhadap perubahan posisi keuangan dan
hasil usaha bank. Selanjutnya komitmen dan kontijensi, baik yang bersifat sbg
tagihan maupun kewajiban, masing masing disajikan secara tersendiri tanpa pos
lawan.
Dengan demikian pengungkapan dalam laporan dilakukan dengan single
entry melalui rekening administrative yang merupakan pos diluar neraca (off
balance sheet).
5. Rasio
Analisis Rasio Finansial Penggunaan analisis rasio untuk
melakukan interpretasi dan menganalisis laporan keuangan akan menggunakan
ukuran tertentu yang disebut rasio.Rasio merupakan bentuk rumusan matematis
yang menunjukkan hubungan di antara angka tertentu yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil. Analisis Ratio Keuangan
pada dasarnya terdiri atas 2 macam perbandiangan yakni: 1.Dengan cara
membandingkan rasio waktu tertentu dengan rasio dari waktu sebelumnya dari
perusahaan yang sama. Cara ini akan memberikan informasi perubahan rasio dari
waktu ke waktu sehingga bisa diketahui perkembangannya dan dapat untuk proyeksi
pada masa yang akan datang. Dengan cara membandingkan rasio keuangan dari satu
perusahaan tertentu dengan rasio keuangan yang sama dari perusahaan lain yang
sejenis atau industri (rasio industri) dalam waktu yang sama. Macam- macam
Rasio Finansiil: Dilihat dari sumber di mana rasio itu dibuat, maka rasio dapat
digolongkan dalam 3 golongan yakni:
1.Rasio Neraca (Balance sheet ratios)
2.Rasio laporan Rugi & Laba (Income statement ratios)
3.Rasio antar laporan ( Inter-statement ratios)
2.Rasio laporan Rugi & Laba (Income statement ratios)
3.Rasio antar laporan ( Inter-statement ratios)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar