1. Pastikan rantai motor memiliki pelumas
Rantai motor yang kondisinya kering
dan kotor sangat berpotensi mengakibatkan tergesurnya lapisan gear secara cepat
dan mengakibatkan gear lebih cepat habis. Penggunaan pelumas rantai motor
diharuskan untuk mengurangi gesekan tersebut, juga untuk menghilangkan bunyi
gesekan yang mengganggu yang biasa timbul ketika rantai dalam kondisi kering
dan kotor. Biasanya, beberapa orang mengunakan chain lube untuk membersihkan
kotoran yang menempel pada rantai dan gear, cara ini lumayan efektif untuk
kebersihan rantai. Sedangkan, beberapa orang lain menggunakan oli mesin yang
dipercaya lebih baik dalam sisi awetnya pelumas, dikarenakan tidak mengharuskan
untuk diaplikasikan berulang kali ke rantai seperti hal nya chain lube. Tetapi,
untuk penggunaan oli mesin disarankan untuk menggunakan oli mesin yang baru,
karena bersih dari kandungan besi, tidak seperti oli bekas yang biasanya sudah
terkandung “geram” (besi sisa keausan mesin motor) dan malah bisa menggerus
permukaan gear dan rantai lebih cepat.
2. Mengatur tingkat kerenggangan rantai secara pas
Rantai yang terlalu tegang/kencang
ataupun terlalu kendur/menggantung juga mempunyai dampak yang kurang baik bagi
rantai dan gear. Apabila rantai terlalu kencang, bisa mengakibatkan rantai
putus, dan jika rantai terlalu kendur bisa mengakibatkan lepasnya rantai dari
gear serta memungkinkan terlilitnya rantai pada tromol ban yang berakibat
fatal. Disarankan untuk menentukan tinggat kerenggangan rantai dengan jarak
ayunan rantai pada perbedaan posisi sekitar 0,5cm-1cm. Jarak ayunan rantai yang
ada akan membantu rantai untuk lebih mudah pas pada gear, dengan begitu rantai
bisa menyesuaikan gerakan secara otomatis.
3. Posisikan sejajar antara gear depan dan belakang
Letak gear depan dan gear belakang
yang kurang sejajar pun bisa mempengaruhi penggunaan rantai motor.
Pengaplikasian gear pada motor diharuskan menempel sempurna dan disesuaikannya
bosh (karet peredam getar) yang sesuai agar gear dapat menjadi jalur rantai
yang baik saat bekerja. Dengan lurusnya posisi antara gear, hal tersebut sangat
membantuk ratai untuk bergerak secara benar pada jalurnya, sehingga masa
pakainya pun bisa lebih awet. Penambahan bosh besi pasa besi sumbu roda (as
roda) bisa dijadikan salah satu cara untuk mensejajarkan posisi kedua gear.
4. Perhalus proses perpindahan transmisi saat akselerasi
Ini memang berkaitan dengan gaya
berkendara tiap individu, tetapi terlepas dari perbedaan itu, disarankan untuk
memperhalus perpindahan transmisi saat akselerasi agar bisa mengurangi hentakan
yang terjadi pada rantai dan gear. Dengan terjadinya proses perpindahan
transmisi yang halus, berarti juga mengurangi tekanan yang diterima oleh gear
dan rantai. Walaupun dianggap wajar karena proses yang terjadi normal adanya,
tetapi hal ini sekaligus mengajari kita bagaimana cara berkendara secara
profrsional. Cara ini bisa dipakai dengan syarat kondisi fungsi kopling yang
normal, jadi kita bisa mengoptimalkan hubungan antara kedua bagian motor tersebut.
5. Penggunaan sparepart orisinil dan berkualitas
Lagi-lagi ketahanan dan awetnya
suatu sparepart yang dipakai memang diukur dari penggunaan bahan sparepart yang
berkualitas nomer satu dan orisinil. Untuk mendapatkan kepuasan pemakaian
memang diharuskan menggunakan sparepart pabrikan yang memang dibuat sesuai
sesuai dengan motornya. Tetapi bukan berarti barang kw ato imitasi tidak bisa
kita gunakan secara maksimal. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan
sparepart berkualitas dengan biaya yang minim. Dengan membeli set gear secara
terpisah, ataupun memberikan lapisan tambahan baja (sepuh baja) pada gear yang
bisa kita dapatkan dari pandai besi kedua hal itu ditujukan agar kemampuan
barang imitasi mampu menyamai kualitas barang orisinil.
sumber : http://hobilist.blogspot.co.id/2014/09/cara-merawat-rantai-motor-agar-awet-dan-tahan-lama.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar